Algoritma Dasar

A. Sejarah Algoritma

        Kata Algoritma berasal dari nama salah satu penulis buku dan ilmuan yang terkenal, yakni Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī. Algoritma mucul dari algoritmi yang merupakan bentuk latin dari al-Khawārizmī. Awalnya, algoritma merupakan istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis yang berguna untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numeric Arab. Pada tahun 1950, kata algoritma pertama kali digunakan pada "algoritma Euclidean" (Euclid`s algorithm). Euclid, seorang matematikawan Yunani (lahir pada tahun 350 M).


B. Pengertian Algortima

               Algoritma adalah urutan langkah logis yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Mempelajari algoritma bertujuan agar kita dapat membiasakan diri untuk merencanakan dan membuat tahapan dalam penyelesaian suatu masalah.

                

                Dalam sebua komputer algoritma akan dikerjakan atau diproses oleh sebuah perangkat yang bernama processor. Agar algoritma dapat dilaksanakan oleh komputer, maka algoritma tersebut harus diubah kedalam suatu Bahasa pemrograman.


                Penulisan program dengan menggunakan Bahasa pemrograman disebut dengan programing. Adapaun, orang yang menulis program disebut dengan programmer. Setiap Langkah dalam program disebut pernyataan atau instruksi. Jika instruksi dijalankan, maka operasi yang terkait dengan instruksi tersebut akan dikerjakan oleh komputer.


                Komputer tersusun atas 4 komponen utama, yaitu piranti masukkan (input), piranti keluaran (output), unit pemrosesan (CPU/Processor), dan memori.



C. Ciri-Ciri Algoritma Yang Baik dan Benar

            Ada beberapa pertimbangan dalam menyusun algoritma yang baik dan benar, antara lain:

1. Logis

Kata logis merupakan kunci dalam algoritma. Logis sendiri berarti sesuai dengan logika manusia atau masuk akal. Jika Langkah-langkah algoritma tidak logis, maka kita tidak akan mendapat hasil yang diinginkan. 

2. Memilik input dan output

Setiap algoritma akan membutuhkan sebuah input untuk diproses. Dari proses terebut akan diperoleh hasil atau keluaran. Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil sedekat mungkin dengan nilai sebenarnya.

3. Algoritma harus benar

Tidak peduli sebagus apapun algoritma, jika memberikan keluaran yang salah pasti algoritma tersebut bukan algoritma yang baik. Oleh karena itu, hasil dari algoritma harus benar, jika tidak memungkinkan maka harus mendekati kebenaran tersebut.

4. Efisien

Efisien yang dimaksud yaitu cepat, tepat dan simple. Setiap Langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berate dua (ambigu).

5. Sistematis

Langkah-langkah algoritma harus terurut, sehingga memperolah hasil yang benar. Jika Langkah-langkah algoritma tidak sistematis maka kita akan sulit memperoleh hasil yang diinginkan bahkan menghasilkan hasil yang salah.

6. Ada awal dan akhir

Algoritma yang baik memiliki awalan dan pasti akan berkahir. Jika tidak memiliki akhir maka algoritma tersebut tidak akan menghasilkan sebuah output.

D. Contoh Algoritma dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Memasak air

    Algoritma memasak air menggunakan bahasa natural sebagai berikut:
    a. Mulai
    b. Siapkan panci yang sesuai
    c. Masukkan air kedalam panci tersebut
    d. Tutup panci
    e. Letakkan panci diatas kompor gas
    f. Hidupkan kompor gas dengan nyala api sedang
    g. Jika air mendidih, matikan kompor
    h. Angkat panci dari kompor
    i. Selesai

2. Makan

    Algoritma makan menggunakan bahasa natural sebagai berikut:
    a. Mulai
    b. Cuci tangan
    c. Siapkan/ambil alat makan (sendok, garpu dan piring)
    d. Ambil nasi dan taruh di atas piring
    e. Ambil laik dan taru laik di atas nasi
    f. Ambil minum digelas
    g. Berdoa
    h. Makan
    i. Berdoa
    j. Selesai





Latest
Previous
Next Post »